/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Wednesday, July 31, 2013

PERGI, JANGAN TAKUT DAN LAYANILAH

“Go, Do not be afraid, and Serve” (Pergilah, Jangan takut, dan Layanilah). Itulah 3 pesan pokok dari Paus Fransiscus dalam homilinya saat memimpin misa penutupan Hari Orang Muda Sedunia ke 28 (World Youth Day) di Rio de Janeiro, Brasil pada tanggal 28 Juli 2013. Lihat teks lengkapnya di sini. Pertama: Pergilah. Orang Muda Katolik yang berkumpul, mengalami kehadiran Yesus dan bersukacita dalam iman itu ditantang untuk tidak merasa diri nyaman dalam komunitas seiman saja. Paus menantang mereka untuk pergi mewartakan pengalaman kegembiraan dan cinta Yesus itu kepada semua orang agar mereka pun mengenal, mencintai dan mengakui Yesus.  Pesan kasih Yesus itu bukan hanya untuk dialami sendiri atau oleh komunitas murid Yesus (Gereja), tapi harus disebarluaskan dan menjadi pengalaman semua orang.

Monday, June 10, 2013

MEMOTONG DAHAN KENYAMANAN

Suatu hari seorang Raja mendapat hadiah 2 ekor anak burung elang. Raja senang sekali dan selalu memamerkan elangnya.

Lalu dia berpikir, akan bagus sekali jika elang ini dilatih untuk terbang tinggi. Tentu akan lebih indah lagi. Ia memanggil pelatih burung yang tersohor di negerinya untuk melatih 2 elang ini.

Setelah beberapa bulan, pelatih burung ini melapor kepada Raja. Seekor elang telah terbang tinggi dan melayang-layang di angkasa. Namun seekor lagi tidak beranjak dari pohonnya sejak hari pertama ia tiba.

Raja pun memanggil semua ahli hewan dan para tabib sakti untuk memeriksa elang kesayangannya ini. Namun tidak ada yg berhasil untuk "menyembuhkan" dan membuat elang ini terbang.

Berbagai usaha telah dilakukan elang ini tidak kunjung bergerak dari dahannya.

Thursday, April 25, 2013

SEKAR DANDHANG GULA ING RIYAYA KEMIS PUTIH *)

Yekti agung tresna Yesus Gusti

Karso paring tuladha mring kita

Mbabar penget mangkene

Andhap asor satuhu

Lan leladi marang sesami

Dhahar kembul bojana

Pra murid sadarum

Pratanda wujud manunggal

Tansah leladi tumindak jekti becik

Gawe begja pepadha.


Terjemahan:
Sungguh besar kasih Yesus
Sudi beri teladan untuk kita
Memberi peringatan seperti ini
Rendah hati yang sungguh
dan melayani sesama
Makan perjamuan, para murid semua
Tanda kesatuan
Selalu melayani, melakukan kebaikan yang sejati
Membahagiakan sesama....


*) digubah oleh RB. Sunarto (menjelang HR. Kamis Putih 2007, jadi bahan "sesorah" di stasi Pundhong Bantul Yogyakarta)

Friday, April 12, 2013

JADILAH SEPERTI ELANG

Tidak ada seorang pun yang dapat membuatmu melayani pelanggan dengan lebih baik. Itu karena pelayanan yang baik adalah sebuah PILIHAN ..

Harvey Mackay, menceritakan sebuah kisah tentang seorang pengemudi taksi yang membuktikan hal ini.

Suatu hari ia sedang mengantri menunggu taksi di sebuah airport. Ketika sebuah taksi mendekat hal pertama yang ia perhatikan adalah keadaan taksi tersebut yang tampak sudah digosok hingga mengkilap. Pengemudi taksi yang terlihat sangat rapi dalam kemeja putih, dasi hitam dan celana panjang hitam tersebut keluar dan memutari taksi tersebut untuk membukakan pintu untuk Harvey.

Wednesday, April 10, 2013

SOLIDARITAS


Suatu hari dalam perjalanan ke Depok menggunakan kereta Jabotabek, aku berdiri dekat pintu. Seorang anak perempuan kecil, berwajah ceria, lucu dan mungil memegang mike dan sebuah tape karaoke kecil diletakkan di lantai gerbong kereta mengalunkan musik pengiring lagunya. Dengan lincahnya bernyanyi. Ia bernyanyi sambil bergaya, gerakan tangan dan badannya seirama dengan lagu yang ia nyanyikan. Suara gadis mungil itu masih bening karena ia masih berusia sekitar tujuh atau delapan tahun.

Dengan penuh penjiwaan ia melantunkan lagu:

"Ambilkan bulan, Bu
Ambilkan bulan, Bu.
Untuk menerangi tidurku yang lelap di malam
Di malam bulan bersinar,
Cahya-nya sampai ke bintang
Ambilkan bulan, Bu
Ambilkan bulan, Bu......"

JEMBATAN ATAU TEMBOK ? *


Alkisah ada dua orang kakak beradik yang hidup di sebuah desa. Entah karena apa mereka terjebak ke dalam suatu pertengkaran serius. Dan ini adalah kali pertama mereka bertengkar demikian hebatnya. Padahal selama 40 tahun mereka hidup rukun berdampingan. Mereka saling meminjamkan peralatan pertanian dan bahu membahu dalam usaha perdagangan tanpa mengalami hambatan. Namun kerjasama yang akrab itu kini retak.

Dimulai dari kesalahpahaman yang sepele saja, kemudian berubah menjadi perbedaan pendapat yang besar, dan akhirnya meledak dalam bentuk caci-maki. Beberapa minggu sudah berlalu, mereka saling berdiam diri tak bertegur-sapa.

Monday, April 8, 2013

BERANI JUJUR, HEBAT! (UJIAN NASIONAL = UJIAN KEJUJURAN)

Sungguh inspiratif dan mengusik nurani, tulisan yang tersaji di link ini. Sebuah pengalaman unik dibagikan oleh Abrar dan Alif bersama kedua orang tua mereka. Tindakan Abrar dan Alif yang melaporkan kecurangan saat pelaksanaan UN di sekolah mereka bagaikan riak kecil di tengah samudra praktek ketidakjujuran di negeri ini. Peristiwa itu juga mencerminkan bobroknya sistem pendidikan kita, terutama terkait pelaksanaan Ujian Nasional. Sekolah yang mestinya menanamkan nilai-nilai moral untuk membentuk karakter pribadi yang unggul, justru mengajarkan praktik ketidakjujuran. Pihak sekolah atau pendidik tentu ingin semua peserta didiknya lulus dan prestise sekolah mereka terangkat. Kebanyakan orang tua pun pasti menginginkan anaknya lulus dengan nilai baik, meski tak peduli prosesnya. Namun, apakah niat baik itu mesti ditempuh dengan menghalalkan segala cara? Apakah sistem pendidikan kita turut andil dalam mengondisikan pihak sekolah, peserta didik dan orang tua mengutamakan nilai UN dan tingkat kelulusan daripada output pribadi peserta didik yang berkepribadian baik?

BASMI "THE INVISIBLE POWER" PERONGRONG KEADABAN PUBLIK

Aksi kekerasan dan inflasi yang meresahkan

Meningkatnya aksi kekerasan dan inflasi karena naiknya harga beberapa produk hortikultura semakin meresahkan masyarakat. Hampir setiap hari masyarakat disodori berita tentang kekerasan di ruang publik yang dilakukan oleh para preman, aparat (TNI, Polri), masa pendukung calon bupati, dan warga sipil. Masyarakat juga resah oleh naiknya harga produk hortikultura terutama bawang putih dan cabai, menyusul daging sapi beberapa waktu lalu. Keresahan masyarakat itu rentan memicu aksi main hakim sendiri ketika ada peluang untuk menangkap pelaku kejahatan di ruang publik. Bila aksi kekerasan dan naiknya harga kebutuhan pokok tidak segera ditangani serius dikhawatirkan dapat menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat pada pemerintah dan aparat penegak hukum.

Berbagai pertanyaan bisa muncul terkait kondisi keresahan itu. Mengapa aksi-aksi kekerasan dan naiknya harga kebutuhan pokok tersebut terjadi? Adakah pihak-pihak yang sengaja menciptakan kondisi tersebut? Apakah maraknya aksi kekerasan dan naiknya harga kebutuhan pokok ada kaitannya dengan naiknya suhu politik menjelang pemilu 2014? Siapa yang paling diuntungkan oleh keresahan dan ketidakpercayaan masyarakat tersebut? Meski belum ada jawaban pasti, kiranya masyarakat patut waspada terhadap kemungkinan adanya kekuatan tersembunyi yang bermain di balik kondisi ini.

Thursday, April 4, 2013

PERGESERAN PARADIGMA UNTUK SELAMATKAN HUTAN INDONESIA


Kerusakan hutan dan peran Indonesia
Seperti kita ketahui, perubahan iklim (climate change) menjadi masalah global yang dihadapi dunia dewasa ini. Perubahan iklim merupakan bagian dari krisis ekologis yang mendesak untuk diatasi agar keseimbangan ekologis terjaga dan dunia menjadi tempat yang layak huni. Salah satu penyebab perubahan iklim yang terjadi di Indonesia adalah laju deforestasi dan degradasi yang begitu tinggi. Data tentang laju deforestasi (penggundulan dan pengalihan fungsi lahan hutan) di Indonesia memang berbeda-beda, misalnya Bank Dunia menyebut 700.000-1.200.000 ha/tahun. Sedangkan FAO menyebutkan laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai 1.315.000 ha per tahun atau setiap tahunnya luas areal hutan berkurang sebesar satu persen (1%). Berbagai LSM peduli lingkungan mengungkapkan kerusakan hutan mencapai 1.600.000 – 2.000.000 ha per tahun. Bahkan lebih tinggi lagi data yang diberikan Greenpeace, yakni mencapai 3.800.000 ha per tahun. Semua data itu menunjukkan parahnya kerusakan hutan di Indonesia.[1] Padahal Indonesia termasuk 3 besar negara yang memiliki hutan terluas di dunia, namun sekaligus menjadi emiter (penghasil karbon yang lepas ke atmosfir secara sangat signifikan) nomor empat setelah China, India, Amerika Serikat (AS)[2]

Wednesday, April 3, 2013

BONUM COMMUNE

Fenomena pragmatisme politik
Entah siapa yang pertama kali memunculkan gagasan bahwa tahun 2013 ini adalah “tahun politik” (mungkin ada yang tahu?). Yang pasti gagasan itu dimunculkan bukan tanpa maksud. Ada dugaan bahwa tahun ini menjadi sangat krusial untuk mempersiapkan pemilihan Presiden tahun 2014. Menginjak bulan keeempat di tahun 2013 ini suhu politik memang terasa sudah mulai memanas dengan berbagai peristiwa yang melibatkan tokoh-tokoh politik terutama anggota legislatif, tokoh partai, pejabat pemerintah atau lembaga negara. Partai politik mulai berkonsolidasi internal sembari membuka pendaftaran calon legislatif kepada publik. Bersamaan dengan itu banyak politisi yang tersandung kasus hukum yang menjadikan mereka tersangka bahkan terdakwa. Para pejabat pemerintah sampai petinggi negara alih-alih fokus mengurus negara justru sibuk mengurus konflik internal di tubuh partainya. Kasus-kasus yang melibatkan petinggi partai juga sering dijadikan komoditas untuk saling menggembosi kekuatan lawan politiknya. Fenomena tersebut seakan menunjukkan bahwa politik itu identik dengan kekuasaan semata. Para politisi sibuk membangun citra diri dan partainya untuk mengejar kursi kekuasaan terutama di tingkat legislatif dan eksekutif. Apa yang mereka harapkan dari kekuasaan itu? Tentunya pengaruh untuk bisa menentukan kebijakan publik dan memastikan bahwa kepentingan diri/partai dapat terpenuhi. Lebih celaka lagi bila mereka mengejar kekuasaan semata untuk memperkaya diri dan kelompoknya. Kalau motivasinya mencari kekayaan, seharusnya mereka tidak menjadi politisi tapi menjadi pebisnis atau pengusaha.

Thursday, March 21, 2013

3 JURUS AMPUH MERAIH KEBAHAGIAAN

Semua orang ingin meraih kebahagiaan dalam hidup. Bahagia di dunia, dan nantinya bahagia di akhirat. Itulah tujuan atau impian yang kita kejar dalam hidup ini. Persoalannya, kebahagiaan itu ternyata tidak mudah diraih. Butuh kiat khusus. Jurus ini sungguh ampuh atau tidak untuk meraih kebahagiaan, pertama-tama tergantung pada pemahaman kita tentang kebahagiaan.

Ada banyak persepsi tentang kebahagiaan itu. Persepsi akan kebahagiaan itu akan sangat menentukan upaya kita dan hasil akhir yang akan kita raih: kebahagiaan yang sejati atau kebahagiaan yang dangkal, semu dan sementara.  Kadang kita memiliki konsep yang kurang tepat atau kurang jelas tentang tentang kebahagiaan. Yang kita bayangkan dan kejar adalah kebahagiaan yang semu atau ternyata hanya kesenangan sesaat. Kebahagiaan seringkali kita sangka terletak pada kelimpahan materi, kekuasaan, kesuksesan, prestise dan popularitas. Padahal semua itu hanyalah sarana (yang bersifat relatif dan sementara), bukan tujuan sebenarnya yang akan kita raih. Maka pemahaman yang benar tentang kebahagiaan menjadi sangatlah penting agar kita dapat meraih kebahagiaan yang sejati.

Tuesday, March 19, 2013

TUA ITU PASTI, DEWASA ITU PILIHAN

Saat ini
semakin banyak orang memiliki fasilitas hidup yang lengkap,
tetapi semakin kehilangan makna hidup.

Banyak masalah dalam hidup ini terjadi
karena setiap org hanya ingin dimengerti
tetapi tidak mau mengerti.

Dunia saat ini penuh dengan orang-orang yang saling 'menjegal'.
Jegal menjegal bukan ciri anak-anak TUHAN.

Menjadi orang penting itu baik,
tetapi
jauh lebih penting menjadi orang baik.

Sibuk mencari kesalahan orang,
tak akan membuat kita lebih baik darinya.

Monday, March 18, 2013

KESEDERHANAAN PEMIMPIN: “OASE PENGHARAPAN" BAGI MASYARAKAT

Masyarakat Indonesia dan dunia akhir-akhir ini sedikit terhibur dengan hadirnya beberapa pemimpin yang menunjukkan cara hidup sederhana. Sebut saja misalnya Jokowi-Ahok, Mahfud MD, Dahlan Iskan, dan Paus Fransiskus memberi kesaksian hidup sebagai pemimpin yang memilih cara hidup sederhana di tengah berbagai fasilitas, kemudahan dan peluang yang selayaknya mereka nikmati. Itu semua seakan menjadi  sebuah “oase” di tengah gelimangnya fasilitas dan kemewahan yang dinikmati sebagian besar pejabat publik kita. Masyarakat sudah lelah dan muak akan kemewahan yang didapat dari kekuasaan, korupsi dan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan banyak pejabat publik, wakil rakyat dan tokoh partai. Penggunaan fasilitas, pemborosan uang rakyat dan penggelapan anggaran yang diikuti cara hidup yang serbah “wah” sungguh melukai hati dan rasa keadilan masyarakat kita. Airmata masyarakat yang sudah mengering karena luka hati yang terlalu dalam kini mendapat penghiburan dan harapan dengan munculnya tokoh-tokoh sederhana, berintegritas, jujur dan mengabdi dengan penuh dedikasi pada kepentingan rakyat. Upaya KPK mengusut berbagai kasus korupsi dan penyucian uang memperkuat harapan masyarakat dan patut terus kita dukung.

BENCANA KEKERINGAN SPIRITUALITAS

Maraknya aksi kekerasan, korupsi, terungkapnya peredaran narkoba, praktek-praktek ketidakadilan dan penyalahgunaan wewenang tersaji di hadapan kita, baik secara langsung maupun lewat berbagi media. Fenomena tersebut bisa kita sebut sebagai “budaya kematian”, yang merusak pribadi dan tatanan hidup bersama. Mengapa di tengah masyarakat kita yang dikenal sangat religius karena menganut agama, melakukan praktek-praktek ibadah dan kesalehan serta memiliki banyak tempat ibadah ini masih sering terjadi kekerasan dan ketidakadilan? Meskipun ada berbagai alasan ekonomis, politis, sosial dan sebagainya yang melatarbelakangi terjadinya kekerasan dan praktek-praktek ketidakadilan itu, namun sejatinya ada alasan yang lebih mendalam lagi. Rupanya gejala kekerasan dan segala praktek ketidakadilan itu merupakan gejala "sakit kronis" yang diidap masyarakat kita, yakni kekeringan spiritualitas .

Saturday, March 16, 2013

WAWANCARA SEPUTAR "CYBER RELIGION"

Beberapa waktu lalu Lingkar Studi Profetika mewawancari saya seputar 3 topik: pertama,fenomena cyber religion yang direpresentasikan dari maraknya situs-situs keagamaan di internet. Kedua, diseminasi informasi atau pemikiran keagamaan dalam konteks kebebasan beragama dan berpendapat (demokrasi informasi). Dan ketiga, masa depan dialog antar agama dalam konteks kelimpahruahan informasi yang mungkin ada yang tak terverifikasi, tak terklarifikasi, mendiskreditkan, dan sebagainya (misal, Faith Freedom, dsb.)

1. Sebagai agamawan yang dibesarkan dan hidup di masa kini, kami rasa Romo sangat paham dengan media internet. Secara umum bagaimana tanggapan Romo keberadaan teknologi informasi itu?
Kita patut bersyukur, teknologi informasi dewasa ini berkembang pesat. Tentu perkembangan ini diharapkan dapat memberi manfaat positif bagi kehidupan manusia di segala dimensinya. Akses informasi dan komunikasi menjadi lebih cepat, lancar dan dapat dinikmati oleh banyak orang. Pertukaran ide, informasi dan diskusi atau belajar bersama dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien (mengatasi keterbatasan tempat, waktu dan beaya). Teknologi informasi juga dapat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, kehidupan iman, sosial ekonomi, politik, budaya, dan dimensi hidup lainnya. Untuk itu teknologi informasi perlu dikembangkan sesuai nilai-nilai moral (seperti kebenaran, keadilan, perdamaian, penghormatan HAM, keutuhan ciptaan, dll) dan kode etik yang berlaku agar tujuan mulianya dapat tercapai, yakni demi kebaikan bersama (bonum commune). Tapi kita tidak menutup mata terhadap penyimpangan yang terjadi, teknologi informasi disalahgunakan untuk kepentingan sosial, politis, ekonomis dan ideologis yang tidak sesuai dengan nilai kebenaran, keadilan, perdamaian dan penghormatan martabat manusia serta perusakan lingkungan. Prinsip-prinsip etis moral dilanggar sehingga merusak kehidupan moral, spiritual dan sosial. Ini merupakan tantangan riil yang harus kita hadapi.

Tuesday, February 19, 2013

INDAH RANCANGAN-NYA

Waktu TUHAN adalah sempurna,
meskipun
bagi kita seolah-olah lambat dalam menyelesaikan persoalan yang kita bawa kepada-NYA.

Kadang TUHAN mengijinkan yang kita lalui sepertinya sia-sia tanpa ada kesempatan untuk mengubahnya,
sampai kita menyadari pentingnya bergantung kepada TUHAN.

ALLAH tidak pernah menjawab pertanyaan-pertanyaan Ayub,
dan DIA juga tidak akan menjawab pertanyaan-pertanyaan kita.

Sering kita berhadapan dengan teka-teki dan hal-hal yang kelihatannya bertentangan.
Suatu hari nanti kita akan tahu alasannya.

Wednesday, February 13, 2013

BERPIKIR POSITIF

Penderitaan sering menjadikan kamu lebih peduli pada kesusahan orang lain
dan menarik kamu lebih dekat kepada ALLAH.

Jangan biarkan pengalaman hidup yang pahit menghentikan kamu untuk memuji
dan menyembah TUHAN.

Pengalaman buruk mengasah potensi dan kekuatan mu.


Badai dan padang gurun diizinkan TUHAN untuk kita alami agar kita lebih kuat
karena hanya orang yang pernah mengalami kerasnya badai yang tahu cara mengatasinya.

Kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah "orang biasa" menjadi "orang luar biasa".
Air mata kita diperhitungkan TUHAN dan penderitaan kita akan mengubah diri kita menjadi mutiara.
Perubahan adalah hukum kehidupan.

Keputusan kita untuk tidak hidup di masa lampau, membawa kita menuju masa depan.

Dinamika STIKOM Yos Sudarso, a SMILE Campus (1)

Wednesday, February 6, 2013

BE HAPPY

"Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya berakal budi."(Amsal 10:19)
Untuk membuat orang lain diam, buatlah diri anda diam lebih dulu.
Orang yang banyak bicara cenderung banyak kesalahan.
Jangan lakukan kejahatan, walau pun kejahatan kecil.
Jangan tinggalkan tindakan baik, walau pun tindakan baik yang kecil.
Orang yang berbudi luhur membantu orang lain untuk mengisi kehidupannya dgn kebajikan bukan dengan kejahatan.
Di saat TUHAN izinkan kita berada di lingkungan yang buruk, itu artinya kita harus menjadi berkat bagi lingkungan kita.

Friday, January 18, 2013

JADILAH PEMBAWA DAMAI

Kita selalu bisa memilih, menjadi pembawa kedamaian atau pembawa perselisihan.
Jangan jadikan musuh pribadi mu menjadi musuh semua orang.
Jangan mudah menghasut orang lain, yang kamu sendiri belum tentu benar.
Jangan menjadi penebar kebencian & dendam pribadi.
Jangan jadikan musuh pribadi orang lain menjadi musuhmu juga.
Orang bijak tidak akan mengajak dan membuat orang lain untuk membenci orang lain yang tak disukainya.