Dalam perjalanan hidup ini kadang kita mengalami situasi kegersangan (istilah rohaninya: desolasi). Gersangnya hidup bisa muncul saat kita mengalami beban hidup yang berat, kekecewaan, kepedihan mendalam, kekeringan spiritual/rohani, hidup terasa hampa atau tak berarti dan kehilangan arah. Perasaan sepi, ditinggalkan dan tidak dihargai mendera hati kita di saat kegersangan itu terjadi. Relasi dengan Tuhan dan sesama pun menjadi kering dan kehilangan maknanya. Apa yang harus kita perbuat menghadapi kegersangan hidup ini?
Pertama, kita belajar untuk jujur dan berani menerima keadaan itu sebagai kenyataan yang sedang kuhadapi. Merangkul perasaan-perasaan itu sebagai bagian hidup dan pengalaman kita. Langkah ini membantu kita meredam rasa penolakan kita terhadap kenyataan pahit itu. Pada tahap ini kita menoba bertahan, tidak lari dan mengambil keputusan sesaat.