/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Wednesday, November 28, 2012

PERJALANAN CINTA

Hidup adalah sebuah perjalanan mencari "CINTA". Sebuah perjalanan yg terkadang mesti ditempuh dengan mendaki dan menuruni bukit, menyusuri lorong yang berkelok dan berbatu, menembus badai dan gelapnya malam.
Namun kekuatan iman, kasih dan pengharapan akan menuntun kita menemukan Sang Cinta di taman bunga kehidupan yg indah. Selamat berjalan mencari Sang Cinta. GBU

Thursday, May 31, 2012

PEMIMPIN YANG INKLUSIF DAN TRANSFORMATIF


Akhir-akhir ini masyarakat lewat media massa, seminar dan berbagai kesempatan menyorot sosok dan kinerja pemimpin, pejabat pemerintah, wakil rakyat dan pemimpin partai di negeri ini. Keterlibatan mereka dalam kasus penyalahgunaan wewenang dan KKN makin melukai rasa keadilan masyarakat dan menimbulkan krisis kepercayaan yang makin parah di kalangan masyarakat. Selama beberapa dekade negeri kita mengalami krisis kepemimpinan atau tiadanya figur pemimpin negeri yang berintegritas dan dicintai rakyatnya karena mampu memberdayakan seluruh potensi alam (SDA) maupun manusianya (SDM) demi tercapainya masyarakat adil, makmur dan sejahtera. Yang terjadi kepemimpinan lebih dipandang sebagai suatu kedudukan, jabatan dan prestise yang harus dikejar dan diperebutkan dengan ‘modal’ besar (bukan kapasitas diri). Alih alih bersinergi untuk memperjuangkan kepentingan bersama, para pemimpin sibuk mengutamakan pencitraan, mementingkan diri dan kelompoknya. Selain itu, carut marut negeri ini juga diperparah oleh krisis moral dan spiritual, di mana nilai-nilai moral spiritual tidak dihayati dan diwujudkan dalam kehidupan nyata. Akibatnya kekerasan, ketidakadilan, intoleransi, keserakahan, egoisme kelompok dan kepentingan pragmatis makin merajalela mencederai kehidupan bersama.
Di tengah situasi bangsa yang sedang mengalami berbagai “krisis” ini, pemimpin religius ditantang untuk turut memberi kontribusi nyata agar negeri ini bisa bangkit dari keterpurukan. Peran utama yang mesti dimainkan adalah memperjuangkan nilai-nilai moral spiritual agar menjiwai seluruh kehidupan bangsa ini. Bagaimana perjuangan itu dapat diwujudnyatakan?

Thursday, May 24, 2012

TEMAN SEPERJALANAN OMK

Demam pertunjukan grup band asal Korea di Jakarta melanda orang muda Jakarta dan sekitarnya beberapa waktu lalu. Bahkan banyak orang muda dari Lampung dan kota-kota di luar jawa yang bela-belain datang beberapa hari sebelumnya untuk mendapatkan tiket masuk yang mahal. Antrian panjang berjam-jam rela dijalani. Dan bila sudah berhasil masuk ke area pertunjukkan, mereka rela berdesak-desakan menyaksikan penampilan artis idola mereka sambil berjingkrak jingkrak, turut menyanyikan lirik-lirik lagu sang artis dan berteriak histeris saat idola mereka menyapa atau menampilkan gaya yang memukau. Kerinduan orang muda itu dijawab dengan sangat cerdas oleh industri musik dan hiburan yang menyajikan pertunjukkan spektakuler beromzet ratusan juta bahkan milyar itu (dan tentu mengeruk untung ratusan juta pula). Pertanyaannya: mengapa orang muda begitu antusias terhadap event atau pertunjukan seperti itu? Utamanya, kita dapat menemukan jawabannya pada pergumulan orang muda sendiri yang memiliki beberapa ciri:

Pertama, perkembangan kejiwaan orang muda yang ditandai oleh semangat, kegembiraan, rindu akan sesuatu yang menghibur dan kecenderungan ikut trend agar tidak ketinggalan jaman dan diterima oleh teman-teman sebayanya.

Wednesday, April 11, 2012

BILA HIDUP TERASA GERSANG

Dalam perjalanan hidup ini kadang kita mengalami situasi kegersangan (istilah rohaninya: desolasi). Gersangnya hidup bisa muncul saat kita mengalami beban hidup yang berat, kekecewaan, kepedihan mendalam, kekeringan spiritual/rohani, hidup terasa hampa atau tak berarti dan kehilangan arah. Perasaan sepi, ditinggalkan dan tidak dihargai mendera hati kita di saat kegersangan itu terjadi. Relasi dengan Tuhan dan sesama pun menjadi kering dan kehilangan maknanya. Apa yang harus kita perbuat menghadapi kegersangan hidup ini?

Pertama, kita belajar untuk jujur dan berani menerima keadaan itu sebagai kenyataan yang sedang kuhadapi. Merangkul perasaan-perasaan itu sebagai bagian hidup dan pengalaman kita. Langkah ini membantu kita meredam rasa penolakan kita terhadap kenyataan pahit itu. Pada tahap ini kita menoba bertahan, tidak lari dan mengambil keputusan sesaat.

Monday, April 2, 2012

AKU DAN SESAMAKU SEBAGAI ANUGERAH

Kita mengenal Mother Theresa dengan segala karya cinta kasihnya bagi orang miskin, kusta, terlantar di jalan-jalan kota Calcuta India. Apa yang mendorong Mother Theresa melakukan tindakan itu? Tidak lain karena dia melihat mereka itu sebagai orang yang berharga, berhak mendapatkan cinta dan perhatian yang semestinya. Tindakan Mother Theresa itu mengingatkan kita akan sabda Yesus, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat 25:40). Yesus mengidentikkan diri dengan mereka yang miskin, sakit, telanjang, dalam penjara, yatim piatu, terlantar, dan berdosa. Keadaan riil mereka tidak menghilangkan identitas dan keberadaan sebagai CITRA ALLAH. Mother Theresa melihat wajah Allah yang hadir dan peduli pada diri saudara-saudari kita itu. Bahkan kehadiran mereka menjadi “undangan” atau panggilan untuk menyatakan cinta yang tulus, cinta yang memanusiakan atau mengangkat kembali martabat luhur yang dianugerahkan Allah.

Saturday, March 31, 2012

MEMBANGUN JEMBATAN


Dalam relasi, mari kita berusaha selalu membangun "jembatan" daripada "tembok"(cemburu, curiga, kepentingan diri, kekawatiran) yang memisahkan satu-sama lain. "Jembatan" itu bisa berupa kepercayaan, saling menghargai, kemurahan hati, ketulusan, saling pengertian dan kerelaan berbagi....agar jalinan relasi semakin menghidupkan. Semoga.

RASA AMAN


Rasa aman adalah salah satu dr 5 kebutuhan dasar kita (selain:bernilai, dihargai, dipahami dan dicintai). Di manakah kita menemukan rasa aman itu? Kita mengharapkannya dari orang lain (khususnya orang2 terdekat) dan lingkungan di sekitar kita. Namun mereka juga memiliki kebutuhan yg sama dan sering menuntut untuk dipenuhi. Harapan mendapatkan rasa aman itu terkadang tidak terpenuhi karena orang lain tidak sempurna memberikannya (entah krn egoisme maupun keterbatasan lainnya). Maka kunci utama rasa aman itu ditemukan dalam diri kita sendiri yang mampu menerima diri, hati penuh syukur, pikiran selalu positif dan percaya pada Dia yang selalu setia mencintai kita. BIla itu terjadi, maka kita tidak terombang-ambing oleh kondisi di luar diri kita yang sering tidak sesuai harapan. Mari berserah diri dalam kehangatan pelukan kasih-Nya. Rasa aman ini akan menyempurnakan apa yg diberikan org lain dan kondisi di sekitar kita. Utinam

Thursday, February 9, 2012

MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN MILITAN

"Menjadi OMK yang tangguh dan militan". Itulah tema yang dipilih oleh OMK Dekenat Tengah dalam kegiatan Akhir Pekan Ceria yg ketiga di Kaliori (4-5 Februari). Sebanyak 120 an OMK bersama pendamping dari 5 paroki menembus lebatnya hujan sore itu untuk sampai di Youth Camp Kaliori. Cuaca yg kurang bersahabat itu tidak mengurangi kegembiraan mereka ketika berjumpa dengan teman-teman dari paroki lain. Mereka segera larut dalam dinamika proses APC yang dimulai dengan perkenalan antar peserta. Sesi-sesi selanjutnya dipandu oleh Tim Rumah Retret Kaliori (Pak Wisnu, Rm Rudi, Mas Atril dan Mas Kris) yang mengajak peserta untuk bersyukur atas karunia kehidupan yang Tuhan berikan dan cinta yang ditanamkan-Nya di hati makluk ciptaan yang paling istimewa ini. Lewat film pendek yang mengisahkan proses terjadinya manusia dalam kandungan ibu sampai kelahirannya, para peserta melihat betapa hebat dan agungnya Tuhan sehingga membuat para peserta terharu penuh syukur serta memandang dirinya positif.

Thursday, January 26, 2012

Doa Menyongsong IYD 2012

Allah Bapa yang Maha Baik, tak henti-hentinya Engkau mencari kami. Kasih-Mu yang tak terbatas senantiasa melimpahi kami dengan berkat dan segala yang baik. Syukur atas semua kelimpahan yang Engkau berikan kepada kami itu. Engkau senantiasa mempunyai rencana yang indah bagi kami maka kini Engkau memanggil kami mengalami suatu proses peziarahan besar dalam IYD 2012. Biarlah Yesus Putra-Mu menjadi Sahabat kami dalam ziarah kami ini, Salib-Nya menuntun dan menerangi langkah kami, Jalan Salib-Nya menjadi pedoman arah kami, Tubuh dan Darah-Nya menjadi sumber kekuatan kami, Sabda-Nya menjadi inspirasi kami, dan Roh-Nya menjadi tenaga yang mendorong kami untuk melangkah dan berbuat.

Semoga sepanjang peziarahan ini, kami mampu meninggalkan keegoisan diri kami, meninggalkan kenyamanan kami sendiri, dan tidak pernah merasa puas diri. Buanglah dari diri kami, segala sesuatu yang tidak berkenan bagi-Mu sehingga kami dapat menemukan Engkau dalam diri kami masing-masing, dan mampu menghadirkan-Mu di tengah masyarakat melalui tindakan dan perbuatan kami. Semoga kami mampu dan berani mengulurkan tangan dan berbela rasa dengan mereka yang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir, mewartakan cinta-Mu dan memberi harapan akan Dikau kepada mereka yang putus asa, membawa Terang Kebenaran-Mu kepada mereka yang berjalan dalam kegelapan, dan semoga dalam segala ciptaan, buah karya Jari-Mu, kami menemukan keagungan dan kebesaran-Mu.

Kami siap menjadi bibit yang ditanam dalam kebun Kerajaan-Mu. Pisahkanlah kami dari sekam, tempalah kami agar kami menjadi murni, kudus dan tak bercela seperti Dikau sendiri. Tanamlah dan rawatlah kami sebagai umat kesayangan-Mu, agar kami senantiasa berakar dalam Kristus Putra-Mu, tumbuh di dalam Dia, dan berbuah dalam iman akan Dia ,sehingga dalam persekutuan mesra dengan Dia, Penyelamat kami, kami semakin serupa dengan Dia yang berkenan kepada-Mu, dan kami layak disebut putera dan puteri-Mu.

Pakailah diri kami sebagai alat-Mu sehingga Kehendak dan Kebaikan-Mu nyata dalam dan melalui diri kami. Semoga kami senantiasa setia berkarya dalam iman dan kebenaran dan melakukan segalanya dengan penuh cinta dan bakti kepada Dikau, Gereja, negara dan bangsa kami. Bagimu Indonesiaku, segenap ragaku untuk membangunmu yang telah menyediakan segala yang baik bagiku, Bagimu Gereja, segenap karyaku untuk menunjukkan gemilang cahaya-Mu di antara bangsa-bangsa, Bagimu Bapa, segenap jiwa dan hati kami, serta segala yang kami miliki demi kemuliaan dan cinta kepada-Mu.

Oh Maria, Bunda Orang Muda Katolik Indonesia, bimbinglah kami dalam kasih keibuan-Mu peluklah dan restuilah kami, anak-anakmu,supaya semakin hari dalam peziarahan kami ini, kami semakin mampu menjadi serupa dengan Yesus Putra-Mu. Amin.