Minggu, 19 Juni 2011
HR. Tritunggal Mahakudus
Kita patut bersyukur menjadi bagian dari keluarga. Berkat cinta yang mempersatukan kedua orang tua kita, maka kita hadir di dunia ini sebagai buah cinta mereka. Orang tua kita kemudian membesarkan, mendidik dan menopang pertumbuhan kita dengan perhatian, tenaga, waktu, beaya dan segala bentuk kasih sayang lainnya. Setelah kita dewasa dan bisa mandiri pun, doa dan dukungan dari orang tua masih menyertai kita. Dan bila orang tua kita telah tiada, relasi kasih dan penyertaan mereka tetap memberi daya kekuatan bagi perjalanan hidup kita. Dan itu semua terjadi karena ikatan cinta di tengah keluarga kita.
Pengalaman relasi kasih di tengah keluarga bisa membantu kita memahami misteri Allah Tritunggal, yakni Allah Bapa sebagai “designer” rencana keselamatan (antara lain dengan menciptakan dunia), Allah Putera sebagai pelaksana keselamatan dan Allah Roh Kudus sebagai pemelihara keberlangsungan karya keselamatan itu. Ketiga pribadi itu berada dalam ke-“satu”-an hakekat, yakni sebagai Allah yang mencintai dan menyelamatkan dunia. Relasi mesra antara Bapa, Putera dan Roh Kudus itu diikat oleh Cinta yang memberi daya kehidupan atau keselamatan (visi Allah Tritunggal bagi dunia) dan tetap berlangsung sampai akhir jaman tiba.