/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Tuesday, June 21, 2011

OMK : AGEN CINTA


Senin, 13 Juni 2011
Hari Biasa Pekan ke XI. Peringatan St. Antonius Padua.
Bacaan: 2Kor 6:1-10 dan Mat 5:38-42

Siapa sih yang gak sakit hati bila diejek, dihina, dikecewakan,dikhianati atau diperlakukan tidak adil oleh teman kita? Sangatlah wajar bila kita merasa kecewa, sedih, jengkel dan marah. Bahkan terkadang muncul keinginan untuk membalas perlakuan tidak adil itu. Apalagi kita sebagai OMK yang memiliki “darah muda” ini, akan mudah terpancing emosi dan segera melakukan tindakan tanpa pikir panjang. Keinginan itu biasanya didorong oleh mekanisme mempertahankan diri (self-defense mechanism), termasuk rasa gengsi untuk mempertahankan harga diri kita. Seakan harga diri kita bisa dipulihkan bila kita mampu membalas perlakuan teman yang menyakitkan itu.

Wajah dunia dewasa ini masih banyak diwarnai dengan kekerasan, baik antar individu, kelompok/golongan maupun antar negara. Perampokan, tawuran, perang dan terorisme adalah beberapa contoh aksi kekerasan yang cukup banyak menjadi berita sehari-hari di media masa. Ada kecenderungan lahirnya lingkaran kekerasan yang terbentuk oleh dorongan untuk melakukan kekerasan pula sebagai aksi balas dendam. Yang terjadi kemudian, lingkaran kekerasan itu makin membesar dan menimbulkan konflik dan luka yang berkepanjangan. Bagaimana dengan kita, yang mengaku para pengikutnya Yesus, si Mat Brewok ? Apakah kita juga biasa melakukan aksi balas dendam dan terlibat dalam lingkaran kekerasan?

Bacaan Injil hari ini mengajak kita, khususnya OMK, untuk berani tampil beda. Yesus mengajarkan suatu sikap yang mungkin dipandang “tidak lazim” atau “aneh”. Menurut Yesus, “janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu….” dan berjalan 2 mil bila diminta 1 mil, juga mengasihi dan mendoakan musuh kita. Tidak lazim dan aneh karena pada umumnya berlaku hukum pembalasan yang setimpal dengan apa yang diperbuat (mata ganti mata, gigi ganti gigi).

Mengapa Yesus mengajarkan sikap yang tidak lazim di mata dunia? Sebagai pengikut Yesus, kita ditantang untuk berani “menjadi lebih” dalam mengasihi, bukan hanya mengasihi orang yang kita kasihi atau memberi salam kepada saudara-saudara kita saja (karena para pemungut cukai/orang berdosa dan orang yang tidak mengenal Allah pun melakukannya). Inilah yang membedakan kita sebagai OMK, dengan orang muda lainnya. OMK mesti berani “tampil beda” atau “menjadi lebih” dalam sikap murah hati, suka mengampuni, rela membantu siapapun, siap berkorban, memberikan diri dengan tulus ikhlas atau tanpa pamrih dan tidak pilih kasih. Singkatnya identitas dan keunikan OMK adalah karena CINTA yang memenuhi hati, pikiran dan tindakan kita, baik kepada Tuhan maupun sesama. Kita semua dipanggil untuk menjadi sempurna seperti Bapa. Jalan untuk menuju kesempurnaan itu adalah CINTA KASIH………..Mari kita menjadi “agen cinta kasih” bagi dunia…….Ayo kamu bisa!!!

No comments:

Post a Comment